Jumat, 20 Mei 2016

Teknologi yang Gagal Karena Terlalu Mendahului Zaman



Soal teknologi erat kaitannya dengan timing alias ketepatan waktu. 6 teknologi gagal di bawah ini membuktikan bahwa teknologi bukan hanya soal 'What dan 'How' tapi juga soal 'When''. Mereka bisa dibilang pionir namun karena terlalu mendahului zaman, apa yang dihasilkan pun berujung pada kegagalan. Mari kita kenali biar wawasan makin luas!

Apple Newton Messagepad 100

Apple merevolusi penggunaan Tablet sebagai gadget yang sangat bermanfaat dipakai penggunaan sehari-hari dengan iPad. tapi tahukah kamu, 17 tahun sebelum merubah dunia dengan iPad. Apple sudah mencoba megeluarkan tabletnya sendiri yang diberi nama Apple Newton Messagepad 100 yang bisa dibilang sebagai produk yang sangat jauh dari apa yang bisa dilakukan iPad. Maklumlah jaman segitu teknologi yang tersedia juga masih seadanya. Jadi ceritanya si Apple Newton ini juga dilengkapi stylus, tapi sayangnya stylus tersebut gak dilengkapi dengan kemampuan membaca tulisan yang proper oleh layarnya. Apapun yang kamu tulis akan dikoreksi menjadi jauh dari apa yang sebenernya mau ditulis. FAIL. Ditambah pula dengan harga yang teramat mahal, jadilah barang ini gak laku dan akhirnya menjadi salah satu aib lama bagi apple.

Nokia 9000 Communicator

Kamu mungkin familiar dengan yang ini. Nokia 9000 Communicator adalah bibit dari apa yang kita sebut dengan Smartphone sekarang. Sekali lagi, karena keterbatasan teknologi, Nokia harus menciptakan device dengan body setebal itu dan membuatnya menjadi gadget lipat yang memiliki banyak fitur. Ide ini tergolong brilian di zamannya, dan kalau dibilang gagal pun kurang tepat karena biarpun unit pertama ini kurang berhasil, reinkarnasi setelahnya diterima pasar dengan baik sampai menemui endingnya yaitu Nokia E90 yang pada zamannya memiliki spek yang "Monster"


Dynabook

Dynabook ciptaan Alan Kay di tahun 1968 sebenernya adalah gadget yang sangat visioner. Terlihat seperti fusion antara laptop dan tablet. Namun Alan Kay kesulitan dalam pendanaan sehingga Dynabook tidak pernah diproduksi secara massal. Sayang sekali padahal jika gadget sekeren itu sudah diciptakan di tahun itu bisa jadi kita punya masa depan yang lebih canggh dari sekarang.


Microsoft SPOT Smartwatch

Tahun ini kita bisa ngerasain betapa mewabahnya kategori Smartwach yang disulut oleh kemunculan Apple Watch yang fenomenal. Jauh sebelum Apple merilis Apple Watch, pesaingnya Microsoft sudah merilis sesuatu yang menyerupai konsep tersebut dengan Microsoft SPOT Smartwatch. Pada 2004 Microsoft merilis produk ini dengan disertai iklan yang gak komprehensif seperti di atas. Sungguh SPOT smartwatch bukan produk yang ideal bagi siapapun karna menampilkan layar yang menyedihkan dan kemampuan menjelajah web hanya dari sinyal FM Radio. Belum lagi bentuknya yang kedodoran dan harga yang tergolong mahal pada zamannya. Siapa yang mau beli coba?

Audio Highway Listen Up MP3 Player

iPod adalah gadget yang merubah cara manusia mengkonsumsi musik digital. Namun iPod bukanlah pelopor dari mp3 player. Gadget yang namanya panjang dan ribet buat disebutin inilah mp3 player pertama yang diciptakan oleh manusia bernama Nathan Schulhof. Pada tahun 1996 Nathan menciptakan dan menjual secara komersial mp3 player yang bentuknya lumayan compact ini. Namun sayangnya saat diciptakan, ekosistem teknologi yang ada belum memadai. Pada akhirnya Nathan mengakui kehebatan iPod yang disebutnya beruntung dirilis pada saat yang tepat dan akhirnya berhasil merevolusi teknologi mp3 player secara keseluruhan.

Nokia N-Gage

Ahhh.. the mighty Nokia N-Gage.. Ada banyak memori baik tersimpan di sana. N-Gage adalah gadget terkeren untuk dimiliki anak SMA di medio 2004-2006. Di Indonesia Nokia N-Gage meraih kesuksesan dan menjadi gadget anak muda yang hype di zamannya. Sayangnya publik Amerika sangat membenci gagdget ini. N-Gage mempelopori gaming di mobile device, jauh sebelum adanya operating system canggih macam iOS dan Android. N-Gage memanfaatkan Java dan Symbian sebagai modal untuk bertarung di dunia mobile gaming. Ada banyak game bagus dirilis untuk N-Gage, dan saat itu memang harga gamenya yang asli cukup mahal untuk kantung pelajar (untung bisa dibajak!) Kalau konsep seperti N-Gage masih ada sekarang udah pasti bakal kalah saing dengan appstore yang menawarkan sangat banyak game gratis. Kematian N-gage tidak sia-sia karena sekarang kita hidup di dunia yang dibayangkannya sejak dahulu. A fun world where people play shit on their phone. What we can say? Long Live N-Gage!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar